1. Perhatikan Komposisi Lemak
Pilih minyak yang kaya akan lemak tidak jenuh ganda
seperti omega-3 dan omega-6, yang baik untuk
kesehatan jantung. Hindari minyak dengan kandungan
lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang dapat
meningkatkan kolesterol jahat.
2. Perhatikan Titik Asap (Smoke Point)
Titik asap adalah suhu di mana minyak mulai
mengeluarkan asap. Pilih minyak dengan titik asap
tinggi, seperti minyak kelapa sawit atau minyak zaitun,
karena lebih stabil untuk digunakan pada suhu tinggi
saat menggoreng dan tidak mudah menghasilkan
zat toksik.
3. Baca Label Kemasan
Pastikan label pada kemasan
minyak goreng terlihat jelas dan
mencantumkan informasi tentang
berat bersih serta nomor izin edar
BPOM. Perhatikan juga keterangan
mengenai kandungan nutrisi
seperti vitamin dan beta karoten.
4. Komposisi
Langkah pertama yang paling
mudah dilakukan adalah membaca
label kemasan. Sebelum memutuskan
untuk membeli minyak goreng, sangat
disarankan untuk membaca
secara teliti label kemasannya
terlebih dahulu. Hindari minyak
goreng dengan komposisi lemak
yang tinggi, khususnya minyak
jenuh dan hydrogenated oil.
5. Warna
Salah satu ciri dari minyak
goreng sehat dan layak
dikonsumsi adalah warnanya.
Pastikan untuk memperhatikan
warna minyak goreng yang
akan dibeli. Minyak goreng
yang baik dan sehat biasanya
berwarna bening dan jernih.
6. Aroma
Minyak goreng sehat tentu
saja memiliki aroma yang
khas. Pasalnya, minyak
goreng yang sudah lama
tentu akan beraroma tidak
sedap karena telah mengalami
kerusakan. Jika minyak ini
dikonsumsi, maka, potensi
gangguan kesehatan akan
meningkat.
7. Tidak Mudah Beku
Minyak goreng sehat dan
layak konsumsi adalah minyak
yang tidak mudah beku. Ini juga
bisa menjadi tanda bahwa
minyak tersebut mengandung
sedikit lemak jenuh, sehingga
bisa menurunkan risiko gangguan
jantung akibat penumpukan
kolesterol jahat.
8. Menyerupai Air
Terakhir, tanda dari minyak goreng
sehat dan layak konsumsi adalah
teksturnya yang menyerupai air
atau memiliki karakter yang tidak
lekat. Dengan ciri ini, minyak goreng
tidak akan terserap berlebihan ke
dalam makanan, sehingga tidak
menimbulkan gatal di tenggorokan.